masukkerja.com – Keselamatan Kerja Di Laboratorium , Laboratorium adalah tempat di mana berbagai macam kegiatan ilmiah dilakukan, seperti penelitian, pengujian, pengamatan, dan percobaan. Di laboratorium, kita bisa menemukan berbagai macam alat, bahan, dan zat kimia yang mungkin berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, keselamatan kerja laboratorium sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh siapa pun yang berkegiatan di sana.
Keselamatan Kerja Di Laboratorium: Apa yang Perlu Diketahui dan Dilakukan?
Ada beberapa hal yang harus kita ketahui dan lakukan untuk menjaga keselamatan kerja laboratorium, antara lain:
1. Memahami simbol-simbol keselamatan kerja
Di laboratorium, kita sering menemukan simbol-simbol yang menunjukkan sifat atau bahaya dari alat, bahan, atau zat kimia yang ada di sana. Simbol-simbol ini biasanya berbentuk gambar dengan warna dan bentuk tertentu. Beberapa contoh simbol Keselamatan Kerja Di Laboratorium adalah:
Mudah terbakar:
gambar api yang menyala. Artinya, bahan atau zat kimia tersebut mudah terbakar jika terkena api atau panas. Contohnya adalah alkohol, keton, dan gas etana.
Mudah meledak:
gambar ledakan. Artinya, bahan atau zat kimia tersebut mudah meledak jika terkena panas, api, goncangan, atau gesekan. Contohnya adalah amonium dikromat dan nitroselulosa.
Beracun dan bersifat karsinogen:
gambar tengkorak dan tulang. Artinya, bahan atau zat kimia tersebut beracun dan bisa menyebabkan kanker jika terminum, terhirup, atau mengenai kulit. Contohnya adalah merkuri, sianida, fenol, dan gas asam sulfida.
Menyebabkan iritasi dan keracunan:
gambar tanda silang berwarna hitam. Artinya, bahan atau zat kimia tersebut bisa menyebabkan iritasi atau keracunan jika mengenai kulit, mata, hidung, mulut, atau saluran pencernaan. Contohnya adalah kloroform, natrium hidroksida, butalon, uap bromin, hidrogen peroksida, dan gas klorin.
Kita harus memperhatikan simbol-simbol ini dan mengikuti petunjuk atau peringatan yang ada di sampingnya. Kita juga harus menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan jenis bahaya yang ada.
2. Menjaga kebersihan dan kerapihan
Di laboratorium, kita harus selalu menjaga kebersihan dan kerapihan dari diri kita sendiri, alat-alat yang kita gunakan, dan lingkungan sekitar kita. Beberapa hal yang harus kita lakukan adalah:
Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan rapi.
Mengikat rambut panjang agar tidak mengganggu atau terkena alat atau bahan.
Melepaskan perhiasan atau aksesoris yang bisa rusak atau terbakar oleh alat atau bahan.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja di laboratorium.
Membersihkan alat-alat yang sudah dipakai dengan cara yang benar.
Memisahkan sampah padat dan cair sesuai dengan tempatnya.
Merapikan meja kerja setelah selesai bekerja di laboratorium
3. Mengikuti prosedur dan instruksi
Di laboratorium, kita harus selalu mengikuti prosedur dan instruksi yang ada dalam buku petunjuk atau dari pengawas laboratorium. Beberapa hal yang harus kita lakukan adalah:
Membaca buku petunjuk dengan teliti sebelum memulai kegiatan di laboratorium.
Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Tidak mencoba-coba mencampur zat kimia tanpa izin atau pengetahuan yang cukup.
Tidak makan atau minum di dalam laboratorium.
Tidak bermain-main atau bercanda dengan alat atau bahan yang ada di laboratorium.
Melaporkan segala kejadian atau kecelakaan yang terjadi di laboratorium kepada pengawas atau guru.
4. Memberikan pertolongan pertama
Meskipun kita sudah berusaha menjaga Keselamatan Kerja Di Laboratorium , terkadang kita masih bisa mengalami kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan. Jika hal itu terjadi, kita harus tetap tenang dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi. Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah:
Jika terkena bahan kimia yang berbahaya, segera basuh bagian tubuh yang terkena dengan air mengalir selama 15 menit. Jika mata yang terkena, gunakan alat pencuci mata yang tersedia di laboratorium.
Jika terbakar, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api, selimut, atau air. Jangan gunakan air untuk memadamkan api yang disebabkan oleh bahan kimia yang mudah terbakar. Jika kulit yang terbakar, segera basuh dengan air dingin dan tutup dengan kain bersih.
Jika tertusuk atau teriris oleh alat tajam, segera bersihkan luka dengan air mengalir dan alkohol. Jika perlu, gunakan plester atau perban untuk menutup luka. Jika luka dalam atau berdarah banyak, segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit.
Jika pingsan atau sesak napas, segera bawa ke tempat yang sejuk dan beri napas buatan atau oksigen jika tersedia. Jika perlu, bawa ke puskesmas atau rumah sakit.
Itulah beberapa hal yang perlu kita ketahui dan lakukan untuk menjaga Keselamatan Kerja Di Laboratorium. Dengan begitu, kita bisa bekerja di laboratorium dengan aman, nyaman, dan produktif.
Akhir Kata
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang Keselamatan Kerja Di Laboratorium . Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis.