Salah satu pertanyaan yang kerap diajukan hrd adalah jumlah gaji kandidat. Hal ini membuat banyak kandidat cukup kesulitan dan mencari cara negosiasi gaji benar dan tepat, agar tidak mengalami kesalahan.
Sebagai pelamar termasuk Anda tentu ingin jumlah yang besar. Namun besarnya sendiri akan ditentukan dari banyak faktor. Oleh sebab itu jangan sampai salah menjawab saat negosiasi sehingga bisa memperoleh gaji sesuai.
Cara Negosiasi Gaji yang Tepat
Pertanyaan gaji akan jadi momok bagi sebagian pelamar kerja. Namun hal tersebut tidak akan jadi masalah ketika Anda paham serta mengetahui cara paling tepat untuk menjawabnya dengan benar, seperti berikut.
1. Melakukan Riset Sederhana
Sebelum wawancara kerja, ada banyak hal yang perlu untuk Anda riset. Bukan sekedar riset informasi perusahaan saja. Melakukan riset sederhana tentang besaran gaji pada posisi yang dilamar juga jadi hal penting.
Sekarang ada banyak sumber yang dapat dijadikan sebagai acuan. Misalnya saja situs lowongan kerja. Selain itu cari informasi lain seperti UMP dan UMK dari daerah perusahaan.
Riset sederhana merupakan cara negosiasi gaji pertama yang akan membantu Anda mendapatkan gambaran lengkapnya. Dengan begitu akan lebih mudah memperkirakan angka yang diinginkan kepada HRD atau perekrut perusahaan.
2. Jangan Sebutkan Angka Gaji Jika Belum Ditanya
Meskipun ada kemungkinan diterima sangat tidak etis menyampaikan angka upah kerja apabila belum ditanyakan. Cara bernegosiasi berikutnya adalah ikuti dulu alur dan penjelasan HRD. Jika sudah ditanya Anda bisa menjawabnya.
Gunakan hasil riset sebelumnya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Jangan ragu mengatakan hal tersebut kepada pihak HRD perusahaan. Sebaiknya gunakan bahasa baik, jelas sekaligus sopan.
Contohnya adalah, Mengacu riset sederhana, saya memperoleh gambaran besaran Rp. 3.000.000 hingga Rp. 8.000.000. Saya yakin dapat berkontribusi dengan baik berdasarkan kemampuan dan skill yang dimiliki.
3. Cara Negosiasi Gaji dengan Cara Menunjukkan Nilai Lebih atau Value
Cara negosiasi yang benar adalah dengan menonjol value atau kemampuan. Bahkan biasanya hal ini juga jadi tolok ukur HRD dalam menilai para kandidatnya, apakah memang pantas bergabung atau sebaliknya.
Sampaikan saja pengalaman atau kompetensi yang dimiliki dalam pekerjaan sebelumnya. Apabila Anda termasuk fresh graduate maka sampaikan pengalaman organisasi, magang dan prestasi saat masih duduk di bangku kuliah.
Sebaiknya jangan menyampaikan masalah pribadi dalam interview gaji. Seperti jumlah tanggungan atau hal lainnya. Pasalnya perusahaan mencari kandidat berdasarkan kinerja, kompetensi dan kemampuan dalam bekerja.
4. Menyesuaikannya dengan Gaji Terakhir
Cara negosiasi keempat ini berlaku bagi Anda yang sudah memiliki pengalaman pekerjaan. Sebaiknya sesuaikan jumlah tawaran dari perusahaan baru berdasarkan gaji terakhir Anda di perusahaan sebelumnya.
Upah atau gaji sendiri bersifat rahasia sehingga tidak boleh disampaikan kepada orang lain. Termasuk pihak HRD saat interview. Oleh sebab itu sampaikan dengan kisaran angka. Sebaiknya hindari menyampaikan jumlah pastinya.
5. Percaya Diri
Langkah terakhir adalah melakukan negosiasi upah dengan percaya diri. Anda tidak perlu malu untuk menyampaikan kemampuan ataupun kompetensi yang dimiliki sebelumnya. Gunakan kalimat yang bisa meyakinkan pihak HRD.
Percaya diri disini bukan berarti Anda harus berlebih-lebihkan atau arogan. Sampaikan saja apa adanya sehingga Anda bisa memperoleh kisaran dengan jumlah sesuai nilai atau kemampuan.
Tidak perlu takut ketika menyampaikan sesuatu kepada HRD. Cara negosiasi gaji di atas dapat membantu Anda untuk memperoleh jumlah berdasarkan kemampuan serta pengalaman selama ini.